Masih Berstatus Mahasiswa dan Jadi Menteri Prabowo : Ini Profil Iftitah – Dalam dunia politik Indonesia, nama Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mungkin belum terlalu di kenal oleh masyarakat luas.
Namun, pria yang akrab di sapa Iftitah ini telah pengeluaran toto macau mencatatkan prestasi gemilang dengan menjadi Menteri Transmigrasi dan Percepatan Kawasan Timur Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Yang menarik, Iftitah masih berstatus sebagai mahasiswa S3 di Universitas Padjadjaran.
Artikel ini akan mengulas profil lengkap Iftitah, mulai dari latar belakang pendidikan, karier militer, hingga perjalanan politiknya yang mengesankan.
Baca juga : 10 Universitas Jurusan Hubungan Internasional Terbaik
Latar Belakang Pendidikan
Iftitah lahir di Pandeglang, Banten, pada 10 Maret 1977. Ia memulai perjalanan pendidikannya dengan menempuh Tingkat Persiapan Bersama di Institut Pertanian Bogor (TPB-IPB) pada tahun 1995-1996, di jurusan Teknologi Pangan.
Namun, kecintaannya pada dunia militer membawanya untuk melanjutkan studi di Akademi Militer (Akmil), di mana ia lulus sebagai lulusan terbaik pada tahun 1999 dan menerima penghargaan Bintang Adhi slot online Makayasa dari Presiden Republik Indonesia.
Setelah menyelesaikan pendidikan militernya, Iftitah melanjutkan studi S1 di bidang Ilmu Hukum di Universitas Narotama pada tahun 2004. Tidak berhenti di situ, ia juga meraih gelar S1 Pertahanan dari Indore University, India, pada tahun 2011.
Pada tahun 2016, Iftitah menyelesaikan studi S2 di Webster University, Kansas, Amerika Serikat, dengan gelar Master of Arts in Leadership and Management. Saat ini, ia sedang menempuh studi S3 di bidang Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran.
Karier Militer
Karier militer Iftitah di mulai dengan menjadi Komandan Peleton di Yonkav 8-Tank/Kostrad. Ia kemudian di pindahkan spaceman ke Aceh untuk membentuk satuan baru, Yonkav 11/Kodam Iskandar Muda, di mana ia bertugas di medan tempur selama tiga tahun.
Pada tahun 2006, Iftitah terpilih sebagai penjaga perdamaian di Lebanon melalui Kontingen Garuda-XXIII A/UNIFIL. Ia juga menjadi instruktur internasional pertama TNI di Australia pada tahun 2010.
Selama berkarier di TNI AD, Iftitah di kenal sebagai pakar dalam bidang Kavaleri. Ia telah mengikuti berbagai pelatihan penting, seperti Sekolah Dasar Kecabangan Kavaleri, Kursus Combat Intelijen, dan Kursus Perwira Pelatih Multi Corps. Pada tahun 2019, setelah 20 tahun berdinas, Iftitah memutuskan untuk pensiun dini dan fokus pada dunia bisnis dan politik.
Perjalanan Politik
Setelah pensiun dari militer, Iftitah terjun ke dunia politik dan bisnis. Ia mendirikan Romeo Strategic Consulting, sebuah perusahaan konsultan di bidang politik, komunikasi, dan manajemen krisis.
Iftitah juga aktif dalam berbagai kegiatan politik, termasuk menjadi bagian dari Tim 8 yang merumuskan calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden 2024.
Pada tahun 2024, Presiden Prabowo Subianto menunjuk Iftitah sebagai Menteri Transmigrasi dan Percepatan Kawasan Timur Indonesia.
Penunjukan ini menandai langkah besar dalam karier politik Iftitah, yang kini bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempercepat pembangunan di kawasan timur Indonesia.
Kontribusi dan Visi
Sebagai Menteri Transmigrasi dan Percepatan Kawasan Timur Indonesia, Iftitah memiliki visi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan timur Indonesia melalui program-program transmigrasi yang berkelanjutan dan inovatif. Ia berkomitmen untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di kawasan tersebut, termasuk masalah infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Iftitah juga berfokus pada pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas hidup masyarakat transmigran.
Ia percaya bahwa dengan memberikan akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan pelatihan, masyarakat di kawasan timur Indonesia dapat lebih mandiri dan berdaya saing.
Kesimpulan
Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang berdedikasi dan berprestasi. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, karier militer yang gemilang, dan perjalanan politik yang mengesankan, Iftitah telah membuktikan bahwa ia layak untuk memegang posisi penting dalam pemerintahan.
Meskipun masih berstatus sebagai mahasiswa S3, Iftitah telah menunjukkan komitmen dan visi yang jelas untuk memajukan kawasan timur Indonesia. Semoga profil ini memberikan inspirasi dan wawasan bagi pembaca tentang sosok Iftitah yang luar biasa.